Halo
Sobat Generasi Milenial, seberapa banyak sih pengetahuan kalian mengenai situs
situs bangunan maupun benda benda bersejarah? Kali ini kita akan membantu
menambah wawasan dan sekaligus menjaga sejarah dan melestarikan cagar budaya kita
di era serba modern saat ini.
Candi
Abang terletak di Sentonorejo, Jogotirto, Kabupaten Berbah, Sleman, Yogyakarta.
Untuk sampai di tempat candi ini, Kalian dapat mencari Jalan Jogjakarta-Solo, lebih
tepatnya di daerah Prambanan. Setelah tiba di Terminal Prambanan, Kaliancari
Jalan Jogjakarta-Piyungan. Di sana, kalian akan menemukan papan nama di sebelah
kanan dengan tulisan Candi Abang dan Gua Sentana.
Keutuhan
dari candi abang ini memang sudah tidak sempurna lagi, akan tetapi keindahan
dan keunikannya masih lengkap. Candi Abang ini masih berdiri di puncak bukit
dengan bangunannya yang khas yaitu menggunakan bahan batu bata merah. Candi ini
mempunyai ukuran yang lumayan besar. Salah
satu keunikan candi abang ini adalah yang bentuknya menyerupai piramida dan mempunyai
sumur di tengah candi ini. Candi ini juga punya tangga masuk yang terbuat dari
batu yang berwarna putih atau yang biasa orang jawa sebut dengan istilah batu “gamping”.
Menurut para arkeolog, candi ini dibuat sekitar abad ke-9 dan ke-10 pada zaman
Kerajaan Mataram Kuno. Namun, Candi Abang ini diperkirakan memiliki usia yang lebih
muda disbanding candi-candi Hindu lainnya.
Candi yang
bentuknya limas ini diberi nama Candi Abang karena yang terbuat dari bahan batu
bata yang berwarna merah. Candi ini berupa bukit, namun sekarang dipenuhi
dengan rerumputan jadi apabila dilihat dari jauh terlihat hanya gundukan tanah
atau seperti bukit yang kecil saja. Menurut narasumber yang saya temui, pada
saat pertama kali Candi Abang ini ditemukan, pada candi ini terdapat patung dan
pangkalan yoni dari simbol dewa Siwa yang berbentuk segitiga (persegi namun
tidak persegi seperti biasanya yang kalian tahu) dengan sisi-sisinya berukuran
15 cm. Beberapa orang juga beranggapan bahwa dahulu Kuil Abang ini sebagai Gudang
harta di zaman Mataram kuno. Karena Candi ini sering rusak dan digali oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mencari harta-harta bersejarah
dan barang bersejarah, maka saat ini sudah tidak ada lagi barang barang tadi.
Candi abang ini dibilang unik karena pada saat ganti musim warnanya bisa berubah,
penyebabnya adalah rerumputan yang menyelimuti candi ini pada saat musim hujan akan berubah
jadi hijau yang segar, namun pada saat musim kemarau tiba rerumputan tadi
menjadi kering dan akan berwarna coklat. Seperti biasanya, mayoritas candi itu
dibuat diatas bukit, karena anggapan orang di masa lampau tempat yang lebih
tinggi dianggap sebagai tempat yang suci (tempat para dewa tinggal). Kesimpulannya
hal yang menarik dan unik dari Candi Abang ini adalah yang terbuat dari batu
bata merah, karena pada candi candi lainnya biasanya dibuat memakai batuyang
hitam tapi candi ini memakai batu bata merah.
Candi
Abang, Piramida Perlindungan Warga Di
lokasi candi ditemukan Yoni, sebagai penanda bahwa candi tersebut adalah
peninggalan agama Hindu. Yoni di candi adalah segi enam atau segi delapan
dengan masing-masing 15 cm. Di wilayah Candi Abang, tepatnya di sisi selatan
candi terdapat batu yang menyerupai katak. Oleh masyarakat setempat, itu
dinamai Batu Kodok, walaupun tidak ada penjelasan lengkap tentang keberadaan batu
itu. Di bagian atas candi, ada sebuah sumur bernama Bandung. Saat berada di
lokasi ini, begitu melihat ke bawah dari atas bukit, Anda bisa menyaksikan
hamparan sawah dan lahan yang digunakan untuk berbagai kegiatan.
No comments:
Post a Comment